26 September 2010
Menikmati Kapal Eksekutif Seharga Kelas Ekonomi
SP/ Ari Supriyanti Rikin
Seorang petugas Kapal penyeberangan Dharma Ferry IX tampak melayani penumpang kelas ekonomi. Penumpang hanya dikenai biaya Rp 31.500 rute Padang Bai-Lembar (NTB).
Menikmati penyeberangan menggunakan kapal dengan fasilitas memadai, kini tak lagi sekadar mimpi. Hanya merogoh "kocek" sama dengan biaya kelas ekonomi, penumpang merasakan pelayanan sekelas bisnis, bahkan eksekutif.
Ayu dan Erna ibunya mengaku, menyeberangi lautan bukan hal pertama kali mereka dilakukan. Namun, menyeberang dengan kapal ekonomi, dengan fasilitas luar biasa, baru dirasakan pertama kali. Mereka pun merasa nyaman saat menikmati perjalanan Padang Bai-Lembar, Minggu (6/9), karena keselamatan di laut lebih terjamin.
Dengan membayar tiket Rp 31.500 penumpang kapal Dharma Ferry IX berkapasitas 459 orang, menyuguhkan fasilitas ruang ber-AC, tempat tidur, ruang kesehatan, ruang bermain anak dan toilet yang bersih.
Sebelumnya, bayang- bayang kapal tenggelam di jalur itu masih terus menghantui. Apalagi, baru-baru ini di Bali, KMP Romo Putra tenggelam diduga kelebihan muatan. Setelah sebelumnya masih banyak rentetan peristiwa serupa di berbagai tempat terjadi.
"Saya cukup senang naik kapal ini. Alam perjalanan biasanya was-was. Namun, kini saya bisa tidur dan beristirahat dengan nyaman," kata Erna.
Erna mengaku, banyak kapal yang melayani penyeberangan Padang Bai (Bali) ke Lembar, Nusa Tenggara Barat, yang keselamatannya mengkhawatirkan. Saat ombak besar, kapal oleng ke kanan kiri, dan goyangannya begitu terasa tambahnya.
Belum lagi banyak penumpang yang mabuk laut karenanya. Jika mengantuk, terpaksa menggelar tikar atau alas di lantai kapal. Bahkan kadang air laut masuk ke dalam kapal.
Ayu, putri Erna yang bekerja sebagai guru di Lombok berharap, pelayanan ini terus berlangsung, dan kapal-kapal penyeberangan lainnya juga menerapkan hal serupa. Bagi mereka kapal laut alternatif transportasi satu-satunya yang murah dan terjangkau dibanding pesawat terbang yang lebih mahal biayanya.
Uci pun mengungkapkan kegembiraannya menaiki kapal yang nyaman. Biasanya dengan ongkos yang sama, kenyamanannya kurang.
"Tadi saya hanya membayar Rp 31.500, sekarang tidur di tempat tidur yang biasanya di kapal penyeberangan lain tidak tersedia," ujarnya.
Perjalanan hampir empat jam terbayar dengan kenyamanan. "Biasanya, bosan dan tidak menyenangkan," ungkapnya.
Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama, Bambang Haryo Soekartono mengungkapkan, pelayanan maksimal dan pengutamaan keselamatan menjadi prioritas mereka. "Apa yang dicanangkan Dirjen Kelautan Dphub tentang keselamatan dan keamanan betul-betul diperhatikan. Kapal ini juga sekaligus berfungsi menjadi armada pariwisata," paparnya dalam perjalanan itu.
Terkait tarif yang cukup bersaing tersebut, Bambang menyatakan, penetapan harga tersebut sudah menyentuh break even point (BEP). "Kalau nanti pelayanan bagus, kami ajukan kepada pemerintah untuk menyesuaikan harga, namun harga tersebut diupayakan tidak menyusahkan publik," ungkapnya.
Terobosan
Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, yang turut menikmati perjalanan tersebut, mengapresiasi layanan kapal penyeberangan yang baru diresmikan di Surabaya, 22 Agustus lalu tersebut. "Boleh dikatakan terobosan, perusahaan ferry pertama mengutamakan adanya suatu pengumuman keselamatan dan fasilitas ekonomi jauh lebih baik," ungkapnya.
Para pengguna jasa feri dapat berlayar dengan tenang. Pelayaran semacam ini pun mampu menjadi bagian meningkatkan pariwisata di Lombok.
Nantinya, tambah Menhub, akan dilakukan standarisasi kapal penyeberangan. Caranya lewat docking (perawatan) simultan setiap setahun sekali dan peremajaan mesin.
Selain itu, langkah uji petik yang dilakukan diharapkan mampu mengontrol angkutan laut yang laik laut. Jika diabaikan, diancam sanksi.
Ia berharap, para pengusaha feri melakukan program docking (pemeriksaan menyeluruh kapal) setahun sekali. Selain itu, semua fasilitas keselamatan disiapkan.
Dengan begitu, muncul persaingan yang sehat antara swasta dan Indonesia Ferry Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) selaku badan usaha milik negara. Keinginan adanya penyesuaian tarif ekonomi, bagi Menhub, bisa ditoleransi asal tetap mengacu pada batas yang ditetapkan pemerintah. [SP/ Ari Supriyanti Rikin]
24 September 2010
PT.Dharma Lautan Utama
- Pendahuluan
- PT. Dharma Lautan Utama dalah sebuah armada pelayaran nasional yang melayani rute pelayaran di Indonesia, baik pelayaran penyeberangan antar selat maupun antar pulau
- Hingga saat ini representative dari PT. Dharma Lautan Utama tersebar diseluruh Indonesia (20 cabang) dengan 28 armada kapal
- Dalam mengelola sumber daya manusia yang ada di dalamnya PT. Dharma Lautan Utama menerapkan Strategic Human Resource Management, dimana yang menjadi kekuatan utamanya adalah pengembangan personil yang profesional dan bertangung jawab
- HR STRATEGY PT. DHARMA LAUTAN UTAMA
- DIAGRAM PENGELOLAAN SDM PT. DHARMA LAUTAN UTAMA
- VISI PT. DHARMA LAUTAN UTAMA
- Layanan Yang Mencakup Wilayah Nusantara.
- Bahwa PT Dharma Lautan Utama bercita-cita mampu melayari dan atau menghubungkan semua kepulauan di wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia dengan armada kapalnya.
- Dioperasikan Oleh Manusia Indonesia Yang Profesional dilengkapi dengan Perlengkapan Teknologi Lanjut.
- Bahwa PT Dharma Lautan Utama bercita-cita mempunyai Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta mampu mengikuti perubahan dan mengoperasikan teknologi.
- Menjamin Mutu Layanan Jasa dengan Standar Internasional
- Bahwa PT Dharma Lautan Utama bercita-cita memberikan layanan jasa kepada penumpang atau konsumennya dengan mutu dan standar yang telah diakui oleh dunia internasional., (seperti, ISM Code = Manajemen Keselamatan Pelayaran, Security and Safety = Keamanan dan Keselamatan serta Smile and Care = Senyum dan Peduli)
- VISI PT. DHARMA LAUTAN UTAMA
- Mempunyai Daya Saing Bisnis Tinggi
- Bahwa PT Dharma Lautan Utama bercita-cita mampu bersaing atau berkompetisi secara sehat dalam dunia bisnis (khususnya pelayaran), sehingga keberadaannya cukup diperhitungkan oleh pemerintah dan perusahaan lainnya.
- Memberikan Nilai Tambah Maksimal
- Bahwa PT Dharma Lautan Utama bercita-cita, dengan armada kapalnya beroperasi menghubungkan pulau / daerah di wilayah nusantara, akan memberikan nilai tambah lebih dan maksimal di segala bidang, (seperti perekonomian, budaya, penyerapan tenaga kerja dan lain-lain) bagi daerah tersebut.
- MISI PT. DHARMA LAUTAN UTAMA
- Misi Sosial
- Memberikan jasa pelayanan penyeberangan atau pelayaran antar pulau dengan biaya yang terjangkau.
- Misi Ekonomi
- Memberikan kontribusi atau sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan regional.
- Memberikan nilai tambah yang maksimal bagi pemakai jasa penyeberangan atau pelayaran.
- Misi Bisnis
- Mendapatkan keuntungan yang wajar dari kepuasan pemakai jasa guna mempertahankan keberadaan usaha.
- Mendapatkan pertumbuhan perusahaan yang terbaik.
- Memberikan kepuasan maksimal bagi pemilik modal, karyawan, dan mitra bisnis.
- IDENTITAS PT. DHARMA LAUTAN UTAMA Jangkar Biru yang kokoh merupakan ekspresi keteguhan dan kesungguhan untuk berdharma bhakti dalam dunia kebaharian HURUF DL MERAH Mencerminkan semangat serta cita-cita mulia para perintis dan pendiri PT. Dharma Lautan Utama Melukiskan Nusantara yang terdiri dari atas samudra dan lautan, pulau dan kepulauan terangkai satu – INDONESIA RAYA JANGKAR BIRU JANGKAR BIRU DUA PASANG ALUN BESAR & KECIL DUA PASANG ALUN BESAR & KECIL
18 September 2010
Jumlah Penumpang Mudik Gresik-Bawean Turun
Rabu, 08 September 2010 20:20:00 WIB
Reporter : Ahmad Fakhry Rofiqy
Gresik (beritajatim.com) - Hingga H-2 jelang Lebaran tahun ini tidak terlihat lonjakan penumpang menuju Bawean di terminal Pelabuhan Gresik, Rabu (8/9/2010).
Bahkan untuk pelayaran H-1 (9/9/2010) besok, KMP Dharma Kartika masih belum mendapatkan penumpang yang akan mudik ke Bawean. Jumlah pemudik yang menggunakan kapal rute Gresik-Bawean tahun ini diperkirakan turun sekitar 10 persen dibanding tahun 2009.
Seperti pengamatan beritajatim.com di Pelabuhan Gresik saat pemberangkatan KMP Dharma Kartika di dermaga penumpang Pelabuhan Gresik, pukul 09.00 WIB. Kapal milik PT Dharma Lautan Utama yang berkapasitas kapal 300 penumpang tersebut, ternyata hanya diisi separuhnya atau sebanyak 155 penumpang. Penumpang penuh hanya terlihat di keberangkatan kapal KM Ekpsres Bahari yakni sebanyak 325 penumpang.
"Sehingga kalau kami total, jumlah penumpang menuju Bawean pada H-2 kali ini hanya sekitar 480 penumpang. Padahal H-2 tahun 2009 kemarin, jumlah penumpang mencapai 585 orang," kata Abdul Azis, Kepala Administrator Pelabuhan Gresik saat melihat arus keberangkatan penumpang di terminal Pelabuhan Gresik.
Bahkan, ia menyebutkan, untuk keberangkatan kapal ke Bawean pada H-1, KMP Dharma Kartika masih belum mendapatkan penumpang. Berdasarkan data di loket penjualan tiket, tidak ada satu pun penumpang yang memesan kursi pada keberangkatan hari Kamis. Sedangkan KM Ekspres Bahari, baru terisi separuhnya dari kapasitas 325 penumpang.
"Dikatakan turun mungkin ada benarnya. Namun perlu diperhatikan, bahwa arus mudik ke Bawean sebenarnya sudah kami antisipasi sejak awal. Jika sebelumnya penambahan jadwal kapal sehari dua kali berlangsung pada H-3, maka tahun ini kami majukan menjadi H-6. Sehingga penumpang yang hendak naik kapal bisa mengatur jadwal mudiknya jauh hari sebelumnya," urai Azis.
Hal senada disampaikan General Manager PT Pelindo III Cabang Gresik, Sumitro Adi Saputro. Menurutnya, arus mudik tahun ini memang agak turun dibanding tahun 2009. Ini bisa dibuktikan dengan jumlah penumpang yang masuk terminal penumpang kapal tidak sebanyak tahun lalu.
"Rata-rata penumpang yang masuk terminal sehari antara 300 hingga 400 orang sejak H-6. Pada tahun sebelumnya, jumlahnya bisa di atas 500 orang tiap hari," kata Sumitro Adi Saputro.
Meski ada penurunan, PT Pelindo sebagai pengelola pelabuhan tetap mengantisipasi lonjakan penumpang. Di antaranya dengan mendirikan tenda-tenda di terminal keberangkatan penumpang. Mereka juga mendirikan posko kesehatan serta informasi penumpang jika terjadi masalah pada penumpang. [air/fqi]
Reporter : Ahmad Fakhry Rofiqy
Gresik (beritajatim.com) - Hingga H-2 jelang Lebaran tahun ini tidak terlihat lonjakan penumpang menuju Bawean di terminal Pelabuhan Gresik, Rabu (8/9/2010).
Bahkan untuk pelayaran H-1 (9/9/2010) besok, KMP Dharma Kartika masih belum mendapatkan penumpang yang akan mudik ke Bawean. Jumlah pemudik yang menggunakan kapal rute Gresik-Bawean tahun ini diperkirakan turun sekitar 10 persen dibanding tahun 2009.
Seperti pengamatan beritajatim.com di Pelabuhan Gresik saat pemberangkatan KMP Dharma Kartika di dermaga penumpang Pelabuhan Gresik, pukul 09.00 WIB. Kapal milik PT Dharma Lautan Utama yang berkapasitas kapal 300 penumpang tersebut, ternyata hanya diisi separuhnya atau sebanyak 155 penumpang. Penumpang penuh hanya terlihat di keberangkatan kapal KM Ekpsres Bahari yakni sebanyak 325 penumpang.
"Sehingga kalau kami total, jumlah penumpang menuju Bawean pada H-2 kali ini hanya sekitar 480 penumpang. Padahal H-2 tahun 2009 kemarin, jumlah penumpang mencapai 585 orang," kata Abdul Azis, Kepala Administrator Pelabuhan Gresik saat melihat arus keberangkatan penumpang di terminal Pelabuhan Gresik.
Bahkan, ia menyebutkan, untuk keberangkatan kapal ke Bawean pada H-1, KMP Dharma Kartika masih belum mendapatkan penumpang. Berdasarkan data di loket penjualan tiket, tidak ada satu pun penumpang yang memesan kursi pada keberangkatan hari Kamis. Sedangkan KM Ekspres Bahari, baru terisi separuhnya dari kapasitas 325 penumpang.
"Dikatakan turun mungkin ada benarnya. Namun perlu diperhatikan, bahwa arus mudik ke Bawean sebenarnya sudah kami antisipasi sejak awal. Jika sebelumnya penambahan jadwal kapal sehari dua kali berlangsung pada H-3, maka tahun ini kami majukan menjadi H-6. Sehingga penumpang yang hendak naik kapal bisa mengatur jadwal mudiknya jauh hari sebelumnya," urai Azis.
Hal senada disampaikan General Manager PT Pelindo III Cabang Gresik, Sumitro Adi Saputro. Menurutnya, arus mudik tahun ini memang agak turun dibanding tahun 2009. Ini bisa dibuktikan dengan jumlah penumpang yang masuk terminal penumpang kapal tidak sebanyak tahun lalu.
"Rata-rata penumpang yang masuk terminal sehari antara 300 hingga 400 orang sejak H-6. Pada tahun sebelumnya, jumlahnya bisa di atas 500 orang tiap hari," kata Sumitro Adi Saputro.
Meski ada penurunan, PT Pelindo sebagai pengelola pelabuhan tetap mengantisipasi lonjakan penumpang. Di antaranya dengan mendirikan tenda-tenda di terminal keberangkatan penumpang. Mereka juga mendirikan posko kesehatan serta informasi penumpang jika terjadi masalah pada penumpang. [air/fqi]
7 September 2010
Adab Menyambut Hari Raya Idul Fitri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tak terasa, sepekan lagi umat Islam di seantero jagad akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Inilah, hari kemenangan bagi mereka yang berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Semua umat Muslim bersuka cita menyambut datangnya hari raya.
Umat Muslim di berbagai tempat, daerah, dan negara memiliki tradisi masing-masing dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Namun, intinya pada saat hari raya, setiap keluarga bisa berkumpul, saling mengunjungi, dan bersilaturahim, serta saling memaafkan.
Agar Idul Fitri 1431 H benar-benar bermakna, sebaiknya seorang Muslim hendaknya memperhatikan adab berhari raya. Rasulullah SAW telah memberi contoh dan teladan tentang adab berhari raya.
Dalam Kitab Mausuu'atul Aadaab Al-Islaamiyyah, Syekh Abdul Azis bin Fathi As-Sayyid Nada menjelaskan adab berhari raya secara rinci. Lalu apa saja adab yang perlu diperhatikan saat berhari raya?
Pertama, niat yang benar.
Niat yang benar merupakan dasar dari semua urusan. ''Wajib bagi seorang Muslim menghadirkan niat yang benar dalam segala perkara berkaitan dengan hari raya, seperti berniat ketika keluar rumah untuk shalat demi mengikuti Nabi SAW,'' ungkap Syekh Sayyid Nada.
Kedua, mandi.
Pada hari Idul Fitri hendaknya setiap Muslim mandi. Sehingga, kata Syekh Sayyid Nada, dapat berkumpul bersama kaum Muslimin lainnya dalam keadaan bersih dan wangi. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa ia mandi pada hari raya Idul Fitri, sebelum berangkat ke tempat shalat. (HR Malik dalam kitab al-Muwaththa).
Ketiga, memakai wewangian.
Saat akan shalat Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim memakai wewangian dan dalam keadaan bersih.
Keempat, memakai pakaian baru.
Menurut Syekh Sayyid Nada, jika seseorang mampu, disunahkan memakai pakaian baru pada hari raya Idul Fitri. Hal itu menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan menunjukkan kegembiraan pada hari raya. Ibnu Umar RA memakai pakaian terbaiknya pada kedua hari raya. (HR Al-Baihaki).
Kelima, mengeluarkan zakat fitrah sebelum melaksanakan shalat.
Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, seorang Muslim hendaknya mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat untuk menggembirakan fakir-miskin dan orang yang membutuhkan pada hari Ied tersebut. Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk mengeluarkan zakat fitrah sebelum orang-orang keluar untuk shalat. (HR Bukhari-Muslim).
Keenam, memakan kurma sebelum berangkat darirumah pada hari raya Idul Fitri.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ath-Thabrani, Rasulullah SAW sebelum berangkat shalat pada hari raya Idul Fitri memakan kurma terlebih dahulu. Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi SAW tak berangkat shalat Idul Fitri kecuali setelah makan, sedangkan beliau tidak makan pada hari raya Idul Adha, kecuali setelah pulang dan makan dari hewan kurbannya. (HR at-Tirmidzi)
Ketujuh, bersegera menuju tempat shalat.
Pada hari raya Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim bergegas menuju tempat dilakukannya shalat I'ed.
Kedelapan, keluarnya wanita ke tempat shalat.
Menurut Syekh Sayyid Nada, wanita dianjurkan untuk keluar menuju tempat shalat walaupun sedang haid. Sehingga, mereka dapat menyaksikan dan mendapat kemuliaan hari raya serta merasakan kebahagiaan bersama orang lain.
''Meski begitu, hendaknya wanita yang haid memisahkan diri dari tempat shalat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari-Muslim, Nabi SAW memerintahkan gadis-gadis pingitan, anak-anak, serta wanita haid untuk keluar, namun wanita haid yang menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum Mukminin, hendaklah mereka memisahkan diri dari tempat shalat.
Kesembilan, anak-anak juga keluar untuk shalat.
Ibnu Abbas RA berkata, ''Aku keluar bersama Nabi SAW pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, kemudian beliau shalat dan berkhutbah…'' (HR Bukhari-Muslim). Menurut Syekh Sayyid Nada, hendaknya anak-anak ikut keluar sehingga mereka ikut merasakan kebahagiaan hari raya, bersenang-senang dengan pakaian baru, keluar ketempat shalat, dan menyaksikan jamaah kaum Muslimin walaupun mereka tidak shalat karena masih kecil.
Kesepuluh, keluar untuk shalat dengan berjalan kaki.
Keluar berjalan kaki untuk shalat termasuk sunah. Sebagaimana Nabi SAW keluar pada dua hari raya dengan berjalan kaki, shalat tanpa azan dan iqamat, dan pulang berjalan kaki melalui jalan lain. (HR Ibnu Majah). Perbuatan inilah yang disukai selama tak memberatkan orang yang shalat.
Kesebelas, bertakbir denga suara keras sampai ke tempat shalat.
Disunahkan bertasbih mulai dari keluar rumah sampai ke tempat shalat. Hal ini untuk menunjukkan syi'ar Islam.
Keduabelas, bersalaman dan saling mengucapkan selamat di antara orang yang shalat.
Bersalaman dan saling mengucapkan selamat akan membahagiakan jiwa yang merasa gembira pada hari Ied. Bisa pula sambil mengucapkan, ''Semoga allah menerima amal kami dan amal kalian.''
Ketigabelas, bersilaturahim.
Menjalin silaturahim wajib pada setiap waktu. Namun, semakin dianjurkan pada saat hari raya Idul Fitri. Sehingga, semua anggota keluarga bisa senang dan bisa merasakan kebesaran hari raya itu.
Keempatbelas, saling bertikar hadiah dan makanan.
Sudah menjadi tradisi, pada hari raya setaip tetangga bertukar makanan dan hidangan. Bahkan, dianjurkan untuk memberikan hadiah bagi mereka yang tak mampu.
Akhirnya, selamat hari raya Idul Fitri 1431 H, mohon maaf lahir dan batin.
Umat Muslim di berbagai tempat, daerah, dan negara memiliki tradisi masing-masing dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Namun, intinya pada saat hari raya, setiap keluarga bisa berkumpul, saling mengunjungi, dan bersilaturahim, serta saling memaafkan.
Agar Idul Fitri 1431 H benar-benar bermakna, sebaiknya seorang Muslim hendaknya memperhatikan adab berhari raya. Rasulullah SAW telah memberi contoh dan teladan tentang adab berhari raya.
Dalam Kitab Mausuu'atul Aadaab Al-Islaamiyyah, Syekh Abdul Azis bin Fathi As-Sayyid Nada menjelaskan adab berhari raya secara rinci. Lalu apa saja adab yang perlu diperhatikan saat berhari raya?
Pertama, niat yang benar.
Niat yang benar merupakan dasar dari semua urusan. ''Wajib bagi seorang Muslim menghadirkan niat yang benar dalam segala perkara berkaitan dengan hari raya, seperti berniat ketika keluar rumah untuk shalat demi mengikuti Nabi SAW,'' ungkap Syekh Sayyid Nada.
Kedua, mandi.
Pada hari Idul Fitri hendaknya setiap Muslim mandi. Sehingga, kata Syekh Sayyid Nada, dapat berkumpul bersama kaum Muslimin lainnya dalam keadaan bersih dan wangi. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa ia mandi pada hari raya Idul Fitri, sebelum berangkat ke tempat shalat. (HR Malik dalam kitab al-Muwaththa).
Ketiga, memakai wewangian.
Saat akan shalat Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim memakai wewangian dan dalam keadaan bersih.
Keempat, memakai pakaian baru.
Menurut Syekh Sayyid Nada, jika seseorang mampu, disunahkan memakai pakaian baru pada hari raya Idul Fitri. Hal itu menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan menunjukkan kegembiraan pada hari raya. Ibnu Umar RA memakai pakaian terbaiknya pada kedua hari raya. (HR Al-Baihaki).
Kelima, mengeluarkan zakat fitrah sebelum melaksanakan shalat.
Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, seorang Muslim hendaknya mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat untuk menggembirakan fakir-miskin dan orang yang membutuhkan pada hari Ied tersebut. Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk mengeluarkan zakat fitrah sebelum orang-orang keluar untuk shalat. (HR Bukhari-Muslim).
Keenam, memakan kurma sebelum berangkat darirumah pada hari raya Idul Fitri.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ath-Thabrani, Rasulullah SAW sebelum berangkat shalat pada hari raya Idul Fitri memakan kurma terlebih dahulu. Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi SAW tak berangkat shalat Idul Fitri kecuali setelah makan, sedangkan beliau tidak makan pada hari raya Idul Adha, kecuali setelah pulang dan makan dari hewan kurbannya. (HR at-Tirmidzi)
Ketujuh, bersegera menuju tempat shalat.
Pada hari raya Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim bergegas menuju tempat dilakukannya shalat I'ed.
Kedelapan, keluarnya wanita ke tempat shalat.
Menurut Syekh Sayyid Nada, wanita dianjurkan untuk keluar menuju tempat shalat walaupun sedang haid. Sehingga, mereka dapat menyaksikan dan mendapat kemuliaan hari raya serta merasakan kebahagiaan bersama orang lain.
''Meski begitu, hendaknya wanita yang haid memisahkan diri dari tempat shalat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari-Muslim, Nabi SAW memerintahkan gadis-gadis pingitan, anak-anak, serta wanita haid untuk keluar, namun wanita haid yang menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum Mukminin, hendaklah mereka memisahkan diri dari tempat shalat.
Kesembilan, anak-anak juga keluar untuk shalat.
Ibnu Abbas RA berkata, ''Aku keluar bersama Nabi SAW pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, kemudian beliau shalat dan berkhutbah…'' (HR Bukhari-Muslim). Menurut Syekh Sayyid Nada, hendaknya anak-anak ikut keluar sehingga mereka ikut merasakan kebahagiaan hari raya, bersenang-senang dengan pakaian baru, keluar ketempat shalat, dan menyaksikan jamaah kaum Muslimin walaupun mereka tidak shalat karena masih kecil.
Kesepuluh, keluar untuk shalat dengan berjalan kaki.
Keluar berjalan kaki untuk shalat termasuk sunah. Sebagaimana Nabi SAW keluar pada dua hari raya dengan berjalan kaki, shalat tanpa azan dan iqamat, dan pulang berjalan kaki melalui jalan lain. (HR Ibnu Majah). Perbuatan inilah yang disukai selama tak memberatkan orang yang shalat.
Kesebelas, bertakbir denga suara keras sampai ke tempat shalat.
Disunahkan bertasbih mulai dari keluar rumah sampai ke tempat shalat. Hal ini untuk menunjukkan syi'ar Islam.
Keduabelas, bersalaman dan saling mengucapkan selamat di antara orang yang shalat.
Bersalaman dan saling mengucapkan selamat akan membahagiakan jiwa yang merasa gembira pada hari Ied. Bisa pula sambil mengucapkan, ''Semoga allah menerima amal kami dan amal kalian.''
Ketigabelas, bersilaturahim.
Menjalin silaturahim wajib pada setiap waktu. Namun, semakin dianjurkan pada saat hari raya Idul Fitri. Sehingga, semua anggota keluarga bisa senang dan bisa merasakan kebesaran hari raya itu.
Keempatbelas, saling bertikar hadiah dan makanan.
Sudah menjadi tradisi, pada hari raya setaip tetangga bertukar makanan dan hidangan. Bahkan, dianjurkan untuk memberikan hadiah bagi mereka yang tak mampu.
Akhirnya, selamat hari raya Idul Fitri 1431 H, mohon maaf lahir dan batin.
5 September 2010
Pramugari Turut Menyemarakkan Suasana di Feri
Pramugari-pramugari cantik ternyata tidak hanya hadir di pesawat terbang. Kini, di atas kapal feri pun mereka bisa ditemui.
Adalah PT Darma Lautan Utama (DLU), perusahaan yang melayani penyeberangan jalur Ujung (Surabaya) – Kamal (Madura) yang menggagas ide menempatkan pramugari di kapal feri dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan.
Selama bulan puasa, pramugari- pramugari berbusana muslimah itu akan “mengawal” penumpang di setiap perjalanan kapal. “Kami memang sengaja menghadirkan suasana Ramadan bagi penumpang.
Ini disesuaikan dengan event yang tengah berlangsung,” kata Kepala Cabang Ujung Kamal PT DLU, Listiyono. Pada saat penumpang sepi, dua kapal feri milik DLU, yakni KMP Joko Thole dan KMP Wicitra Darma, masing-masing disertai dua pramugari.
Namun, ketika penumpang mulai ramai, misalnya pada 10 hari menjelang lebaran, pramugari yang diterjunkan ke setiap kapal jumlahnya ditambah menjadi tiga orang.
Menurut Listiyono, pramugari- pramugari yang direkrut untuk menyertai perjalanan penumpang selama di kapal feri bukan dilihat dari kecantikan fisik semata, melainkan pula dari sisi pendidikan.
”Kami merekrut tenaga-tenaga yang latar belakang pendidikannya minimal lulusan D3 pariwisata atau perhotelan, bahkan sebagian ada pula yang sarjana.”
Persyaratan yang cukup ketat itu bertujuan untuk menjaga kualitas layanan terhadap para penumpang kapal.
Selain hadirnya para pramugari berkerudung hijau-hijau, suasana Ramadan di kapal feri semakin kental dengan pemutaran lagu-lagu islami.
Selama pelayaran yang memakan waktu tempuh 20 menit dan waktu bongkar muat 40 menit itu, lantunan lagu-lagu religi menemani penumpang mengusir kejenuhan.
Bahkan, tambah Listiyono, ketika memasuki waktu salat, diperdengarkan lantunan ayatayat suci Al Quran, ceramah, dan azan.
Sementara itu, ketika waktu berbuka puasa, para pramugari akan memberikan takjil gratis berupa kurma dan air mineral kepada para penumpang.
”Meski menu yang kami berikan cukup sederhana, hal itu tentunya bisa memberikan sesuatu yang berbeda bagi para penumpang,” ujar Listiyono.
Meski ada penambahan layanan, tarif penyeberangan yang harus dibayar penumpang tidak berubah. Untuk dewasa 3.700 rupiah per orang dan anak-anak 2.700 rupiah per orang.
3 September 2010
Dharma Lautan tambah satu kapal roro
Senin, 30/08/2010 18:57:08 WIB
Oleh: Tularji
SEMARANG: PT Dharma Lautan Utama menambah satu kapal jenis roll on-roll off (roro) yang akan dioperasikan di tiga lintasan, guna membantu kelancaran angkutan Lebaran 2010.
Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama Bambang Harjo mengatakan kapal feri buatan Jepang tersebut mulai dioperasikan besok untuk melaksanakan angkutan Lebaran.
Adapun, rute yang akan dilayani adalah Semarang-Kumai, Semarang-Sampit, dan Semarang--Pontianak.
"Ini kapal kami yang ke-31," kata Bambang saat menerima kunjungan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, sore ini.
Rombongan Wamenhub antara lain Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso, Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan Sudirman Lambali, dan Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Wiratno meninjau langsung kapal tersebut.
Kapal KM Dharma Kencana 9 tersebut mampu mengangkut 600 penumpang dan kendaraan sebanyak 25 unit dengan berbagai ukuran. Kapal tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk kolam renang.
Menurut rencana awal, kapal itu akan dioperasikan di lintasan Merak-Bakauheni, tetapi Ditjen Perhubunghan Laut meminta agar kapal yang sudah dimodifikasi itu beroperasi di rute yang diperkirakan padat arus mudik.(jha)
2 September 2010
Wisata Suramadu dari PT Dharma Lautan Utama
Paket Privat, buat 300 Orang
SURABAYA – SURYA- Ingin menikmati suasana bawah Jembatan Suramadu pada siang atau malam hari sambil berlayar? Kumpulkan dana Rp 5,5 juta atau Rp 12,5 juta buat 300 orang. Dijamin Anda puas. Perusahaan penyeberangan siap melayani Anda, yakni PT Dharma Lautan Utama (DLU)
Untuk wisata ini, PT DLU menyediakan kapal Wicitra Dharma.
Direktur Operasional dan Usaha PT DLU Rahmatika Ardianto mengungkapkan, paket wisata ini terbagi tiga, yakni paket Rp 750.000 (buat 100 orang), Rp 5,5 juta (buat 300 orang), dan paket Rp 12,5 juta (buat 300 orang).
Bagi wisatawan yang ingin melihat suasana matahari tenggelam (sunset) dan indahnya lampu-lampu Jembatan Suramadu pada malam hari, bisa memilih paket Rp 12,5 juta. “Paket ini disediakan khusus bagi kalangan dewasa, maksimal 300 orang,” kata Rahmat, Senin (14/6).
Rute perjalanan paket ini dimulai dari Pelabuhan Ujung, menuju barat (PT Dock Gresik) lalu ke Jembatan Suramadu. Di bawah jembatan, kapal akan diapungkan untuk memberi kesempatan wisatawan menikmati keindahan Suramadu pada malam hari. Setelah puas, baru kembali ke Pelabuhan Ujung.
Selama perjalanan, wisatawan akan diberikan berbagai macam penjelasan mengenai dunia bahari. Untuk menghangatkan suasana, PT DLU menyediakan live music, berupa elektone lengkap dengan penyanyi. “Jika ingin menambah dinner, kami juga menyediakan, tapi harganya di luar paket,” ujar Rahmat.
Jika ingin lebih murah wisatawan bisa memilih paket Rp 5,5 juta dengan peserta maksimal 300 orang. Paket ini diperuntukkan anak-anak usia TK hingga SLTP. Rute yang disediakan sama dengan paket Rp 12,5 juta, hanya saja dilakuakn saat siang hari tanpa diiringi live music.
“Selama perjalanan kami juga menyediakan fasilitas seperti mainan anak-anak dan instruktur yang siap menjelaskan tentang pengetahuan-pengetahuan bahari,” kata Rahmat.
Karena privat, PT DLU tidak mematok jam, wisatawan bebas memilih waktunya kapan saja.
Jika hanya ingin berwisata tanpa ke Suramadu, Anda bisa memilih paket Rp 750.000 untuk 100 orang. Wisata ini tidak privat, namun mengikuti kapal yang berlayar dari Ujung ke Madura. “Kami menyediakan dek khusus di atas untuk wisatawan. Di sana, ada mainan anak-anak di dek atas dan ada panduan tentang pengetahuan bahari oleh instruktur dari PT DLU,” kata Rahmat.
Diakui Rahmat, paket wisata bahari ini sudah dirasakan sejumlah perusahaan dan organisasi profesi. “Baru-baru ini dari Ikatan Dokter Kulit. dan sebelumnya juga dari para pelajar. Kami berharap paket ini dimanfaatkan masyarakat,” ungkapnya.
SURABAYA – SURYA- Ingin menikmati suasana bawah Jembatan Suramadu pada siang atau malam hari sambil berlayar? Kumpulkan dana Rp 5,5 juta atau Rp 12,5 juta buat 300 orang. Dijamin Anda puas. Perusahaan penyeberangan siap melayani Anda, yakni PT Dharma Lautan Utama (DLU)
Untuk wisata ini, PT DLU menyediakan kapal Wicitra Dharma.
Direktur Operasional dan Usaha PT DLU Rahmatika Ardianto mengungkapkan, paket wisata ini terbagi tiga, yakni paket Rp 750.000 (buat 100 orang), Rp 5,5 juta (buat 300 orang), dan paket Rp 12,5 juta (buat 300 orang).
Bagi wisatawan yang ingin melihat suasana matahari tenggelam (sunset) dan indahnya lampu-lampu Jembatan Suramadu pada malam hari, bisa memilih paket Rp 12,5 juta. “Paket ini disediakan khusus bagi kalangan dewasa, maksimal 300 orang,” kata Rahmat, Senin (14/6).
Rute perjalanan paket ini dimulai dari Pelabuhan Ujung, menuju barat (PT Dock Gresik) lalu ke Jembatan Suramadu. Di bawah jembatan, kapal akan diapungkan untuk memberi kesempatan wisatawan menikmati keindahan Suramadu pada malam hari. Setelah puas, baru kembali ke Pelabuhan Ujung.
Selama perjalanan, wisatawan akan diberikan berbagai macam penjelasan mengenai dunia bahari. Untuk menghangatkan suasana, PT DLU menyediakan live music, berupa elektone lengkap dengan penyanyi. “Jika ingin menambah dinner, kami juga menyediakan, tapi harganya di luar paket,” ujar Rahmat.
Jika ingin lebih murah wisatawan bisa memilih paket Rp 5,5 juta dengan peserta maksimal 300 orang. Paket ini diperuntukkan anak-anak usia TK hingga SLTP. Rute yang disediakan sama dengan paket Rp 12,5 juta, hanya saja dilakuakn saat siang hari tanpa diiringi live music.
“Selama perjalanan kami juga menyediakan fasilitas seperti mainan anak-anak dan instruktur yang siap menjelaskan tentang pengetahuan-pengetahuan bahari,” kata Rahmat.
Karena privat, PT DLU tidak mematok jam, wisatawan bebas memilih waktunya kapan saja.
Jika hanya ingin berwisata tanpa ke Suramadu, Anda bisa memilih paket Rp 750.000 untuk 100 orang. Wisata ini tidak privat, namun mengikuti kapal yang berlayar dari Ujung ke Madura. “Kami menyediakan dek khusus di atas untuk wisatawan. Di sana, ada mainan anak-anak di dek atas dan ada panduan tentang pengetahuan bahari oleh instruktur dari PT DLU,” kata Rahmat.
Diakui Rahmat, paket wisata bahari ini sudah dirasakan sejumlah perusahaan dan organisasi profesi. “Baru-baru ini dari Ikatan Dokter Kulit. dan sebelumnya juga dari para pelajar. Kami berharap paket ini dimanfaatkan masyarakat,” ungkapnya.
Langganan:
Postingan (Atom)