Sumber : Radar Gresik
Mungkin banyak kolektor batu keramik
tidak mengetahui jika batuan
marmer yang berkualitas
berada di Pulau Bawean. Kalau
Tulungagung hanya dikenal dengan
kerajinan, maka di Bawean
dikenal sebagai tambangnya batu
onyx (sejenis marmer). Salahsatu
keistimewaan batu onyx Bawean
adalah warnanya putih dan sifatnya
mirip kaca, tembus cahaya.
ADA dua desa yang memiliki
tambang batu onyx di Pulau Bawean.
Masing-masing di Desa Patar
Selamat milik H Abdurrahman
dan di Desa Sungai Teluk milik
Arifin. Di dua wilayah tersebut,
tambang batu onyx menjadi incaran
investor asal luar negeri.
“Kami pernah melakukan kerja
sama dengan investor asal Taiwan
tahun 2005. Namun setahun
kemudian kerjasama kami hentikan,
karena harga jual batu
onyx di luar negeri lebih mahal
dibanding di sini. Akhirnya kami
mencari pembeli sendiri di luar
negeri karena lebih menguntungkan,”
kata M Nur Ikhsan mewakili
H Abdurrahman.
Di negara seperti Taiwan, Hongkong,
Jepang dan Singapura, batu
onyx Bawean dikenal karena
memiliki kualitas bagus terutama
batu onyx jenis bintang putih.
Ikhsan menyebutkan, ada tiga
tambang batu onyx di Bawean,
yaitu di Desa Sungai Teluk dan
Desa Sawahmulya Kecamatan
Sangkapura, serta di Desa Kepuh
Legundi Kecamatan Tambak.
Batu onyx di Sungai Teluk
dan Sawahmulya sering dikenal
dengan nama batu bintang, sedangkan
di Kepuh Legundi disebut
dengan nama bintang putih.
Batu onyx bintang putih inilah
yang dianggap kualitasnya terbaik,
lebih bening, mengkilap
dan warnanya putih, berbeda
dengan di daerah lain yang agak
kecoklatan dan kusam. Sedangkan
jenis kedua, yaitu batu
bintang yang lebih tepatnya berada
di Dusun Rujing itu memiliki
corak dengan garis-garis
atau urat berwarna kecoklatan.
Meskipun tidak seindah bintang
putih, batu bintang masih lebih
indah bila dibandingkan dengan
batu onyx di daerah lain.
Sedangkan persamaannya,
keduanya sama-sama bening bisa
tembus cahaya mirip seperti
sifat kaca. Inilah yang menjadi
kekhasan batu onyx asli Bawean.
“Tapi jika dibandingkan
harganya, bintang putih lebih
mahal daripada bintang batu.
Untuk harga kap lampu ukuran
standar, kap yang berbahan baku
batu bintang harganya hanya
Rp 85 ribu, apabila menggunakan
bahan baku batu onyx bintang
putih harganya mencapai
Rp 125 ribu,” ujar Nur Ikhsan.
Selain investor asal Taiwan,
jelas Ikhsan, beberapa waktu lalu
ada investor mancanegara
lain yang juga tertarik dengan
batu onyx Bawean. Mereka investor
dari Australia, saat ini investror
memiliki usaha barang
unik di Yogyakarta. Berbeda dengan
investor asal Taiwan yang
tertarik dengan batu onyx bintang
putih, investor asal negeri
kanguru ini justru tertarik dengan
batu bintang yang berwarna
kecoklatan itu.
"Menurut investor itu, batu
bintang ini tampak lebih alami
dibandingkan dengan bintang
putih. Saat itu mereka mengambil
sempel batu bintang kecil-kecil
yang sudah menjadi hasil kerajinan.
Kami masih menunggu
kabar dari mereka bagaimana
kelanjutannya," jelasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar