INILAH.COM, Gresik - Otak-otak bandeng laris manis. Makanan khas Gresik, Jawa Timur itu diminati para pemudik.
Berdasarkan pantauan beritajatim.com di sejumlah kios yang berada di kawasan sentra perajin, Jalan Sindujoyo Kelurahan Kroman Kecamatan Kota Gresik, Selasa (14/9) tampak banyak pemudik yang menggunakan sepeda motor atau mobil dengan nomor polisi luar wilayah Gresik berada di area parkir toko oleh-oleh tersebut.
Salah seorang pemudik Kraton Pasuruan, Danang (34) mengatakan lebih memilih membeli oleh-oleh khas Gresik berupa otak-otak bandeng. Alasannya, makanan tersebut memliki rasa khusus, yang berbeda dengan sajian bandeng yang lain.
"Beda dengan sajian bandeng yang lain. Walaupun sudah diberi berbagai macam bumbu, otak-otak bandeng khas Gresik ini tidak kehilangan rasa asli bandengnya," ujarnya.
Menurutnya, otak-otak bandeng khas Gresik bukanlah otak-otak seperti yang dikenal di Jakarta atau Palembang. Otak-otak bandeng Gresik, lebih mirip sate bandeng Serang Banten.
Salah satu toko otak-otak bandeng paling terkenal di Gresik adalah otak-otak bandeng Ibu Muzanah, warga Kelurahan Kroman Kecamatan Kota Gresik. Usahanya telah diwariskan kepada puteranya, Rasyid yang telah mempekerjakan 10 orang karyawan.
Khusus hari lebaran, Rasyid mampu memproduksi ikan bandeng otak-otak lebih dari 400 ekor. Ini meningkat dari hari sebelumnya yang hanya 200 ekor bandeng setiap harinya. Satu ekor ikan bandeng otak-otak, dijual seharga Rp37 ribu. Sementara, harga ikan bandeng mentah saat ini mencapai Rp15 ribu setiap kg dengan isi 2 ekor ikan bandeng.
Rasyid menjelaskan cara pembuatan otak-otak bandeng tidak sulit. "Awalnya, bandeng mentah harus dikeluarkan terlebih dahulu daging, tulang, dan durinya. Lalu dicampur bumbu, mirip dengan bumbu lodeh yang pedas. Kemudian daging dimasukkan ke dalam tubuh bandeng yang kosong tadi dengan dibentuk kembali seperti bandeng mentah semula. Selanjutnya, bandeng isi ini dicepit dua bilah bambu, kemudian dibungkus dalam daun pisang, lalu dibakar," katanya.
Setelah tahapan itu selesai, dilanjutkan dengan membakar bandeng otak-otak. "Nah, tahapan ini membutuhkan keterampilan tersendiri. Masalahnya, jika terlalu matang atau masih mentah, akan mengurangi bahkan menghilangkan rasa otak-otak bandeng yang sebenarnya," tandas Rasyid. [aji]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar