Kepala Adpel Gresik, Abdul Azis menyatakan, pengoperasian kapal besar tersebut terpaksa dilakukan karena dua kapal reguler, KM Expres Bahari 8-B yang terbuat dari fiberglass dan KM Dharma Kartika tidak berani berlayar ke Pulau Bawean.
"Ombak sampai saat ini masih mencapai tinggi 3,5 meter dan dorongan angin mencapai 20 knot," kata Abdul Azis, Senin.
Ia menjelaskan, sedangkan KM Dharma Ferry II, selain terbuat dari besi kapal ini biasa melayari rute jauh utamanya pada gelombang tinggi.
"Kapal ini, mampu menahan serangan gelombang hingga ketinggian 4 meter dan tetap melaju tenang," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar