Hingga kemarin (21/7) administrator pelabuhan (adpel) Gresik belum mengizinkan kapal berbahan fiberglass itu berlayar. Ketinggian gelombang di Laut Jawa masih berkisar pada angka tiga meter. Akibatnya, ratusan penumpang dari Gresik menuju Pulau Bawean atau sebaliknya menumpuk di pelabuhan.
Untuk mengatasi hal itu, sekitar pukul 23.00 Rabu lalu (20/7) adpel mengizinkan Kapal Motor Penumpang Dharma Kartika berlayar menuju Bawean. Adpel bahkan meminta perusahaan transportasi laut PT Dharma Lautan menambah armada dengan mendatangkan Dharma Feri II.
Kapal itu biasanya melayani pelayaran Surabaya-Makassar. Kapal yang bisa memuat 470 penumpang itu diperbantukan untuk melayani penyeberangan Gresik-Bawean selama ombak di perairan Jawa belum stabil.
Sebetulnya, kapal tersebut baru saja doking untuk perawatan. ''Sebelum kembali melayani jalur Makassar, kami minta mengangkut penumpang ke Pulau Bawean," ujar Kepala Adpel Gresik Abdul Aziz kepada wartawan kemarin (21/7).
Transportasi laut dari Gresik ke Pulau Bawean dan sebaliknya terganggu sejak Sabtu (17/7). Penyebabnya, cuaca di perairan Jawa dinilai membahayakan aktivitas pelayaran. Sebab, tinggi ombak mencapai tiga meter lebih.
Praktis, selama adpel mengeluarkan peringatan dini (early warning), penyeberangan Gresik-Bawean hanya dilayani KMP Dharma Kartika. Kapasitas tempat duduk kapal ini hanya 200 penumpang plus 20 persen kuota tambahan. Akibatnya, pada Selasa (20/7) nyaris terjadi kericuhan di terminal Pelabuhan Gresik. Gara-garanya, penumpang berebut masuk kapal. (yad/c2/ruk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar