25 Oktober 2010

Otak-otak bandeng

INILAH.COM, Gresik - Otak-otak bandeng laris manis. Makanan khas Gresik, Jawa Timur itu diminati para pemudik.

Berdasarkan pantauan beritajatim.com di sejumlah kios yang berada di kawasan sentra perajin, Jalan Sindujoyo Kelurahan Kroman Kecamatan Kota Gresik, Selasa (14/9) tampak banyak pemudik yang menggunakan sepeda motor atau mobil dengan nomor polisi luar wilayah Gresik berada di area parkir toko oleh-oleh tersebut.

Salah seorang pemudik Kraton Pasuruan, Danang (34) mengatakan lebih memilih membeli oleh-oleh khas Gresik berupa otak-otak bandeng. Alasannya, makanan tersebut memliki rasa khusus, yang berbeda dengan sajian bandeng yang lain.

"Beda dengan sajian bandeng yang lain. Walaupun sudah diberi berbagai macam bumbu, otak-otak bandeng khas Gresik ini tidak kehilangan rasa asli bandengnya," ujarnya.

Menurutnya, otak-otak bandeng khas Gresik bukanlah otak-otak seperti yang dikenal di Jakarta atau Palembang. Otak-otak bandeng Gresik, lebih mirip sate bandeng Serang Banten.

Salah satu toko otak-otak bandeng paling terkenal di Gresik adalah otak-otak bandeng Ibu Muzanah, warga Kelurahan Kroman Kecamatan Kota Gresik. Usahanya telah diwariskan kepada puteranya, Rasyid yang telah mempekerjakan 10 orang karyawan.

Khusus hari lebaran, Rasyid mampu memproduksi ikan bandeng otak-otak lebih dari 400 ekor. Ini meningkat dari hari sebelumnya yang hanya 200 ekor bandeng setiap harinya. Satu ekor ikan bandeng otak-otak, dijual seharga Rp37 ribu. Sementara, harga ikan bandeng mentah saat ini mencapai Rp15 ribu setiap kg dengan isi 2 ekor ikan bandeng.

Rasyid menjelaskan cara pembuatan otak-otak bandeng tidak sulit. "Awalnya, bandeng mentah harus dikeluarkan terlebih dahulu daging, tulang, dan durinya. Lalu dicampur bumbu, mirip dengan bumbu lodeh yang pedas. Kemudian daging dimasukkan ke dalam tubuh bandeng yang kosong tadi dengan dibentuk kembali seperti bandeng mentah semula. Selanjutnya, bandeng isi ini dicepit dua bilah bambu, kemudian dibungkus dalam daun pisang, lalu dibakar," katanya.

Setelah tahapan itu selesai, dilanjutkan dengan membakar bandeng otak-otak. "Nah, tahapan ini membutuhkan keterampilan tersendiri. Masalahnya, jika terlalu matang atau masih mentah, akan mengurangi bahkan menghilangkan rasa otak-otak bandeng yang sebenarnya," tandas Rasyid. [aji]

Truk Semen dan Kayu Dilarang Masuk Kota


Sunday, 24 October 2010
GRESIK (SINDO) – Bupati Gresik Sambari Halim Radianto melarang truk-truk besar yang biasa mengangkut semen dan kayu melintas di jalur perkotaan.

Untuk merealisasikan kebijakan ini, Sambari meminta Dinas Perhubungan (Dishub) membuat aturan yang menjadi pijakan hukumnya.“Kami mohon Dinas Perhubungan membuat regulasi yang melarang truk angkutan semen dan kayu log melintas di dalam kota. Sebab, truk besar tersebut sebagai biang kerusakan jalan kota serta ikut andil menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas,” paparnya kemarin.

Sambari juga meminta Dishub segera memasang rambu-rambu larangan tersebut.Ini agar truk pengangkutsemendankayutidakberseliwerandi jalanan kota.Dia pun mengharapkan kerja sama kepolisian untuk ikut menindak tegas truk-truk yang masih melanggar. Truk-truk tersebut kerap menjadi biang kecelakaan pada putaran di pertigaan Jalan Veteran depan RM Pak Elan II. “Setiap hari, saya masih sering menjumpai truk pengangkut semen dan kayu melintas di Jalan Veteran.

Saya tahu sendiri karena rumah saya kebetulan dekat dengan putaran itu di pertigaan Jalan Awikoen,” ungkapnya. Kepala Dinas Perhubungan Agus Muljono berjanji segera menyiapkan regulasi tersebut.Dishub juga akan menyiapkan jalur truk yang masuk Kota Gresik.Di perempatan Nippon Paint, truk diarahkan belok ke Jalan Kapten Darmosgundo atau Jalan Mayjend Soengkono.

Dari arah Bunder truk diarahkan masuk tol Surabaya–Gresik ke luar pintu tol Manyar,melalui jalur lingkar utara hingga masuk ke Jalan RE Martadinata dan Jalan Kapten Darmosugondo. “Untuk truk semen,kami arahkan supaya tidak masuk ke Jalan Raya Veteran, melainkan lewat Jalan Kapten Darmosugondo. Truk kayu, kami minta kepada perusahaan bersangkutan agar tidak mengangkut kayu log berukuran besar. Kayu harus dipotong dulu baru diangkut dengan truk sedang dan kecil,”tandasnya. (ashadi ik)

23 Oktober 2010

Batu Onix Bawean Bisa Tembus Cahaya, Jadi Incaran Investor Manca Negara

Sumber : Radar Gresik
Mungkin banyak kolektor batu keramik
tidak mengetahui jika batuan
marmer yang berkualitas
berada di Pulau Bawean. Kalau
Tulungagung hanya dikenal dengan
kerajinan, maka di Bawean
dikenal sebagai tambangnya batu
onyx (sejenis marmer). Salahsatu
keistimewaan batu onyx Bawean
adalah warnanya putih dan sifatnya
mirip kaca, tembus cahaya.
ADA dua desa yang memiliki
tambang batu onyx di Pulau Bawean.
Masing-masing di Desa Patar
Selamat milik H Abdurrahman
dan di Desa Sungai Teluk milik
Arifin. Di dua wilayah tersebut,
tambang batu onyx menjadi incaran
investor asal luar negeri.
“Kami pernah melakukan kerja
sama dengan investor asal Taiwan
tahun 2005. Namun setahun
kemudian kerjasama kami hentikan,
karena harga jual batu
onyx di luar negeri lebih mahal
dibanding di sini. Akhirnya kami
mencari pembeli sendiri di luar
negeri karena lebih menguntungkan,”
kata M Nur Ikhsan mewakili
H Abdurrahman.
Di negara seperti Taiwan, Hongkong,
Jepang dan Singapura, batu
onyx Bawean dikenal karena
memiliki kualitas bagus terutama
batu onyx jenis bintang putih.
Ikhsan menyebutkan, ada tiga
tambang batu onyx di Bawean,
yaitu di Desa Sungai Teluk dan
Desa Sawahmulya Kecamatan
Sangkapura, serta di Desa Kepuh
Legundi Kecamatan Tambak.
Batu onyx di Sungai Teluk
dan Sawahmulya sering dikenal
dengan nama batu bintang, sedangkan
di Kepuh Legundi disebut
dengan nama bintang putih.
Batu onyx bintang putih inilah
yang dianggap kualitasnya terbaik,
lebih bening, mengkilap
dan warnanya putih, berbeda
dengan di daerah lain yang agak
kecoklatan dan kusam. Sedangkan
jenis kedua, yaitu batu
bintang yang lebih tepatnya berada
di Dusun Rujing itu memiliki
corak dengan garis-garis
atau urat berwarna kecoklatan.
Meskipun tidak seindah bintang
putih, batu bintang masih lebih
indah bila dibandingkan dengan
batu onyx di daerah lain.
Sedangkan persamaannya,
keduanya sama-sama bening bisa
tembus cahaya mirip seperti
sifat kaca. Inilah yang menjadi
kekhasan batu onyx asli Bawean.
“Tapi jika dibandingkan
harganya, bintang putih lebih
mahal daripada bintang batu.
Untuk harga kap lampu ukuran
standar, kap yang berbahan baku
batu bintang harganya hanya
Rp 85 ribu, apabila menggunakan
bahan baku batu onyx bintang
putih harganya mencapai
Rp 125 ribu,” ujar Nur Ikhsan.
Selain investor asal Taiwan,
jelas Ikhsan, beberapa waktu lalu
ada investor mancanegara
lain yang juga tertarik dengan
batu onyx Bawean. Mereka investor
dari Australia, saat ini investror
memiliki usaha barang
unik di Yogyakarta. Berbeda dengan
investor asal Taiwan yang
tertarik dengan batu onyx bintang
putih, investor asal negeri
kanguru ini justru tertarik dengan
batu bintang yang berwarna
kecoklatan itu.
"Menurut investor itu, batu
bintang ini tampak lebih alami
dibandingkan dengan bintang
putih. Saat itu mereka mengambil
sempel batu bintang kecil-kecil
yang sudah menjadi hasil kerajinan.
Kami masih menunggu
kabar dari mereka bagaimana
kelanjutannya," jelasnya

12 Oktober 2010

566 Penumpang Diangkut Dharma Ferry II

Gresik - Sebanyak 556 penumpang asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, diangkut KM Dharma Ferry II yang dianggap mampu bertahan menghadapi terjangan gelombang setinggi empat meter. 


Kepala Adpel Gresik, Abdul Azis menyatakan, pengoperasian kapal besar tersebut terpaksa dilakukan karena dua kapal reguler, KM Expres Bahari 8-B yang terbuat dari fiberglass dan KM Dharma Kartika tidak berani berlayar ke Pulau Bawean.

"Ombak sampai saat ini masih mencapai tinggi 3,5 meter dan dorongan angin mencapai 20 knot," kata Abdul Azis, Senin.

Ia menjelaskan, sedangkan KM Dharma Ferry II, selain terbuat dari besi kapal ini biasa melayari rute jauh utamanya pada gelombang tinggi.

"Kapal ini, mampu menahan serangan gelombang hingga ketinggian 4 meter dan tetap melaju tenang," jelasnya.

5 Oktober 2010

Cuaca Buruk, Penumpang Diangkut Kapal Besar

Sumber : SINDO
GRESIK(SINDO) – Mengantisipasi penumpukan penumpang di Pelabuhan Gresik, Administrator Pelabuhan (Adpel) Gresik mengerahkan KM Dharma Ferry II untuk mengangkut para penumpang ke Bawean.

Pasalnya, sampai saat ini Adpel masih melarang kapal penumpang Ekspres Bahari 8B dan KMP Dharma Kartika untuk berlayar. Kapal milik PT Dharma Lautan Utama itu diberangkatkan pada pukul 09.00 WIB dari Pelabuhan Gresik kemarin. Kapal tersebut mengangkut 556 orang penumpang dari total kapasitas 570 orang. Kapal tersebut juga mengangkut ratusan ton barang, baik makanan maupun minuman. Kapal tersebut diperkirakan mampu mengarungi 81 mil Gresik– Bawean dengan durasi 10 jam. Nantinya setelah sampai di Bawean, kapal tersebut akan langsung kembali ke Gresik dengan mengangkut ratusan penumpang yang sudah menunggu dua hari di Pelabuhan Bawean.

Kepala Adpel Gresik Abdul Azis mengatakan, pengoperasian kapal besar tersebut terpaksa dilakukan karena dua kapal reguler, KM EB 8-B yang terbuat dari fiberglass dan KM Dharma Kartika, tidak berani berlayar ke Bawean. Hal itu disebabkan ombak di perairan Gresik sampai kemarin mencapai ketinggian hingga 3,5 meter dan dorongan angin mencapai 20 knot. ”KM Dharma Ferry II kami pilih karena selain terbuat dari besi, kapal ini biasa melayari rute jauh dan melewati lautan. Menurut perhitungan kami,dengan ombak yang masih tinggi perlu sebuah kapal yang kuat dan besar untuk mengangkut penumpang dalam jumlah banyak.

Kapal ini mampu menahan serangan gelombang hingga ketinggian empat meter dan tetap melaju tenang,” ujarnya. Dia berharap, karena terbuat dari besi dan ukurannya besar, penumpang bersabar selama perjalanan. Sebab,kapal ini menempuh rute Bawean–Gresik sejauh 81 mil selama 10 jam. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Gresik Agus Muljono menyatakan akan meminta PT Dharma Lautan Utama menyiagakan kapal besar ini sampai cuaca pelayaran Gresik–Bawean kembali normal. ”Agar penumpang tidak semakin menumpuk,kami meminta PT Dharma Lautan mengoperasikan kapal cadangannya sampai cuaca memungkinkan kapal reguler beroperasi kembali,”paparnya.

Di sisi lain, cuaca di perairan Gresik masih belum membaik.Adpel Gresik masih melarang kapal berbahan kayu dan fiberglassuntuk berlayar. Akibatnya, puluhan kapal kayu jurusan luar Jawa dan satu kapal penumpang, yakni Ekspress Bahari (EB) 8B, berlabuh di Dermaga Pelabuhan Gresik. ”Kami tidak melarang kapal kayu atau kapal berbahan fiberglass untuk meninggalkan Pelabuhan Gresik. Kami hanya mengimbau karena berdasarkan ramalan BMKG cuaca masih membahayakan untuk pelayaran,” tuturnya. Ditambahkan, berdasarkan ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim, Tanjung Perak, Surabaya, cuaca perairan Gresik masih tidak menentu.

Diperkirakan, sampai tiga hari ke depan tinggi gelombang Laut Jawa di sekitar Bawean dan Masalembu sekitar 2–3 meter. Sementara itu, dalam beberapa hari ini nelayan di Sidoarjo memilih untuk tidak melaut. Ini mereka lakukan dari pada harus menanggung risiko tenggelam di laut. Pasalnya, angin kencang yang berembus menyebabkan gelombang tinggi di pesisir timur Sidoarjo. Bahkan dalam tiga hari terakhir, terjadi gelombang tinggi lebih dari 3 meter dan cuaca buruk. Para nelayan pun banyak yang nganggur. “Gelombang tinggi,terutama saat sore hari.

Jadi, nelayan memilih menyandarkan perahunya dari pada diterjang ombak besar,”ungkap KetuaKelompokNelayanPutra Samudra, Desa Gisik Cemandi,Kecamatan Sedati,Syaiful Anam kemarin. (ashadi ik/abdul rouf)

Penumpang ke Bawean Diangkut Dharma Ferry II 30 Ribu Warga Pulau Bawean Memadati Dermaga Bawean

Gresik, Kompas - Sejak Sabtu (2/10), kapal reguler yang melayani rute Gresik-Bawean, Jawa Timur, KM Express Bahari dengan kapasitas 344 penumpang dan KM Dharma Kartika dengan kapasitas 265 penumpang, tak beroperasi karena tinggi gelombang mencapai 3 meter.

Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik meminta bantuan KM Dharma Ferry 2 untuk mengangkut penumpang ke Bawean, Senin (4/10) pukul 09.00, guna menghindari penumpukan penumpang. Sebanyak 556 orang penduduk Bawean diangkut kapal motor yang berkapasitas 570 orang. Sebagian merupakan penumpang KM Express Bahari yang gagal berangkat pada Sabtu karena cuaca buruk.

Kepala Adpel Gresik Abdul Azis menyatakan, pengoperasian kapal cadangan dilakukan karena gelombang masih tinggi. ”KM Dharma Ferry 2 yang terbuat dari besi bisa melaju tenang di tengah laut dengan ombak setinggi 2-3 meter,” katanya.

Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama di Gresik M Sofyan menyatakan, KM Dharma Ferry 2 merupakan kapal cadangan yang biasa digunakan untuk mengarungi jalur Surabaya-Makassar atau Surabaya-Banjarmasin. Kapal itu diperbantukan ke Gresik atas permintaan Dinas Perhubungan dan Adpel Gresik.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik Agus Muljono menyatakan, KM Dharma Ferry 2 disiagakan di Gresik sampai cuaca normal dan kapal reguler bisa berlayar lagi.

Kapal Layar Motor (KLM) Bhakti Utama, milik Muhdar, warga Bawean, Sabtu lalu, terbalik dan tenggelam di perairan Laut Jawa sekitar buoy 4. Nakhoda kapal, Marzuki, dan empat awak buah kapal (ABK), yakni Marjuki, Parjo, Asmuni, dan Rinto, diselamatkan nelayan Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan.

Menurut Kepala Satuan Polisi Perairan Gresik Inspektur Satu Zulfikar Bintara, mereka masih trauma saat ditangani Satpol Air Lamongan. Para ABK itu rencananya dibawa ke Gresik melalui jalur darat. Akibat tenggelamnya KLM Bhakti Utama, muatan kapal berupa paving block, semen, empat sepeda motor, dan barang kelontong ikut karam. Nilai kerugian diperkirakan mencapai Rp 200 juta.

Tidak ingin peristiwa serupa terjadi lagi, Adpel Gresik mengimbau kapal yang berbahan kayu dan KLM dengan bobot kurang dari 1.000 gross tonage menunda berlayar demi keselamatan pelayaran.

Sesuai prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Tanjung Perak, Surabaya, gelombang di laut Jawa masih mencapai 2,5 meter dan terjadi angin musim barat.

Kapal-kapal diperbolehkan berlayar setelah ombak di tengah laut normal. Menurut prakiraan BMKG, kondisi cuaca yang tidak menentu berlangsung hingga tiga hari ke depan. (ACI)


Media Bawean, 5 Oktober 2010


Kedatangan kapal Dharma Ferry II milik PT. Dharma Lautan Utama (DLU) tadi malam (4/10) di dermaga Pulau Bawean disambut puluhan ribu orang, terlihat sebagian besar adalah penjemput dan penghantar penumpang kapal. 

Desak-desakan terjadi, ketika penumpang kapal turun, sementara dari arah berlawanan penumpang bersama penghantarnya berusaha masuk area dalam dermaga Pulau Bawean. Kepadatan pantauan Media Bawean, disepanjang jalan dermaga, selain dipadati banyak orang, banyak mobil dan sepeda motor dari arah berlawanan kesulitan jalan. Solusi bagi pengguna jalan, khusus penumpang kapal akan berlayar memilih berjalan kaki lebih cepat sampai diatas kapal, sebagian penumpang datang termasuk pengelolah Media Bawean memilih berjalan kaki sampai di luar dermaga Bawean.

Menurut Nur Ichsan, Petugas Syahbandar Bawean mengatakan, "Kedatangan dan keberangkatan Kapal Dharma Ferry II, termasuk rekor terbanyak penumpang, penghantar dan penjemput di dermaga Pulau Bawean," katanya.

"Dengan tidak beropersinya kapal Express Bahari dan Dharma Kartika, sehingga penumpukan penumpang disertai banyak penghantar memadati dermaga Bawean," ujarnya.

Sementara keberangkatan Kapal Dharama Ferry II dari Pulau Bawean menuju Gresik berangkat jam 20.30 WIB. (senin, 4/10) dengan mengangkut penumpang sebanyak 499 orang, dan sandar di Pelabuhan Gresik hari ini (selasa, 5/10) jam 08.30 WIB. (bst)